Tutorial 1 dari 2 Sesi.
Pada bagian ini akan dibahas secara mendetail persoalan-persoalan yang sering muncul bahkan boleh dikatakan pasti keluar dalam Tes Potensi Akademik Ujian Saringan Masuk STAN. Pada bagian ini akan dijelaskan kiat-kiat bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Secara umum Tes Potensi Akademik Ujian Saringan Masuk STAN meliputi komposisis sebagai berikut: Tes Kemempuan Verbal (perbandingan kata, Sinonim, Antonim), Tes Analogi (Pola huruf/angka, menyusun kata), Tes Logika, Tes Hitungan, Psikotes Gambar dan Bahasa Indonesia.
Semua soal-soal pada tes potensi akademik dapat diselesaikan oleh pembaca pada umumnya dan calon peserta ujian masuk STAN pada khususnya. Yang membedakan adalah waktu untuk mengerjakan berbeda antara orang yang satu dengan yang lainya. Untuk itu jangan lengah sedikitpun, bersikaplah tenang tetapi cepat dan tepat dalam mengerjakan soal, tetap optimis walaupun menemukan soal yang sulit, usahakan mengerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu.
Adapun yang akan dibahas disini meliputi:
1. Perbandingan kata
Carilah hubungan antara dua kata pada soal tersebut
Contoh: KAMBING : RUMPUT =
A. ANJING : KUCING
B. JERAPAH : UNTA
C. MANUSIA : NASI
D. TIKUS : KUCING
Dari persoalan tersebut, kita mengetahui bahwa hubungan kambing dengan rumput adalah kambing makan rumput, dari hubungan tersebut kita bisa menentukan jawaban pada pilihan yaitu C, manusia makan nasi, disini kata penghubungnya adalah makan.
2. Sinonim dan Antonim
Untuk sinonim, carilah persamaannya, bila yang anda hadapi kata yang tidak pernah anda temukan sebelumnya cobalah untuk menebak sejalan masih relevan dengan makna sebenarnya.
Untuk antonym, carilah kata kata yang berlawanan arti dengan soal, bila anda baru menemukan kata seperti dalam soal, cobalah untuk menebak sejalan masih kontradiksi dengan makna sebenarnya.
3. Pola Angka atau huruf
Carilah pola dibalik susunan angka atau huruf pada soal, caranya, carilah hubungan antara angka pertama dan angka-angka berikutnya. Mungkin antara angka ke-1 dengan angka ke-2. Bila tidak ditemukan pola, mungkin antara angka ke-1 dengan angka ke-3 dan begitu seterusnya sampai ditemukan polanya. Dari pola tersebut bisa digunakan untuk meneruskan angka atau huruf yang dipertanyakan.
4. Tes menyusun kata
Gunakanlah imajinasi anda, cobalah untuk memikirkan kata-kata yang mungkin terbentuk dari soal. Untuk mempermudah alternatif pilihannya, lihatlah pilihan jawaban pada soal.
5. Tes Logika
Deskripsikan atau gambarkan ketentuan tersebut secara tepat. Pendeskripsian yang tidak tepat akan berakibat jawaban dari persoalan tersebut salah. Untuk itu Deskripsikan semua ketentuan-ketentuan bacaan secara tepat. Pergunakanlah gambar bila diperlukan. Gambarkan pada suatu kertas tentang ketentuan-ketentuan dalam persoalan tersebut
6. Tes Hitungan
Bentuk soal dalam tes hitungan ini mencakup tes pertambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pecahan dan bentuk matematika dasar lain yang dikemas dalam soal cerita.Adapun yang seing kali dikeluhkan atau dirasa sulit oleh sebagian besar peserta ujian masuk STAN akan kami bahas disini dalam bentuk contoh soal.
Persoalan-persoalan tersebut diantaranya:
a) Diskon dua kali berturut-turut
Pada persoalan ini, potonglah harga sebenarnya dengan diskon pertama kemudian harga setelah dipotong diskon pertama dipotong lagi diskon kedua. Dari situ kita akan tahu jumlah seluruh diskon sebenarnya.
Contoh:
Sejumlah produk dijual dengan dua kali diskon berturut-turut yaitu 20% dan setelah itu 15%. Berapakah jumlah seluruh diskon?
Diskon I : 20%, maka harga sekarang tinggal 80%
Diskon II : 15%,ini berarti 15% dari harga setelah dipotong diskon I
Nilai diskon kedua bila menurut harga 100% = (15% x 80) x 100% = 12%
Jadi diskon seluruhnya 20% + 12% = 32 %
b) Perhitungan yang sebanding dan berbanding terbalik
Perhitungan yang sebanding misalnya digunakan pada perhitungan waktu dan tenaga kerja Contoh: Suatu pekerjaan bila diselesaikan oleh 15 orang diperlukan waktu 5 hari, maka bila dikerjakan 10 orang diperlukan waktu…
Caranya gunakan perhitungan sebanding: 15 x 5 = 10 x T , maka T = 8 hari
Perhitungan yang berbanding terbalik misalnya digunakan pada perhitungan putaran roda & jarak
Contoh: Untuk memperoleh jarak 50 meter roda berputar 150 kali. Berapa kali roda harus berputar untuk menempuh jarak 200 meter?
Caranya gunakan perhitungan tak sebanding: 50/150 = 200/X, maka X = 600 kali
c) Sesuatu dibalik pekerjaan dan kerja sama
Persoalan ini kerap kali muncul dan sebagian besar peserta kerap kali salah dalam pemahaman soal. Untuk itu akan kami berikan contoh soal dan pemahamannya serta penyeleseainnya.
Contoh: Dua orang penyortir surat pos A & B bekerja dengan kecepatan konstan. Jika A menyortir sejumlah X surat dalam waktu 60 menit, dan B menyortir sejumlah surat yang sama dalam waktu 30 menit, Berepa lama waktu yang diperlukan untuk menyortir X surat jika dilakukan oleh A & B secara bersama-bersama tetapi
independen?
Untuk menghitung seluruh diskon = diskon awal + diskon kedua dari harga sebelum diskon Pemahaman: pada soal tersebut kita ketahui bahwa A & B mengerjakan pekerjaan yang sama tetapi merelka memiliki perbedaan mengenai waktu penyelesainnya. Soal tersebut menanyakan berapa lama pekerjaan yang seharusnya dilakukan 1 orang kemudian dikerjakan bersama-sama oleh 2 orang yang masing-masing dari mereka memiliki perbedaan dalam hal kecepatan? Tentu ini akan sulit dikerjakan dengan logika kita bila kita tidak tahu caranya.
Caranya: missal waktu bila dikerjakan bersama-bersama T, maka T/60 + T/30 = 1, Itulah cara sederhana dan mudah untuk menyelesaikan soal tersebut. 3T/60 = 1 maka T = 20 menit.
Jadi pekerjaan tersebut bila dikerjakan bersama-sama akan selesai dalam waktu 20 menit.
Jadi rumusnya:
T = waktu bila dikerjakan bersama-sama
t1, t2, tn = waktu bila dikerjakan sendiri-sendiri
d) Pertemuan
Ingatlah pertemuan disini berarti bahwa orang yang bertemu pasti berada dalam satu titik atau dengan kata lain mereka berada pada kedudukan atau letak atau posisi yang sama. Contoh: Sofyan berangakat ke kampus yang berjarak 30 km dengan menggunakan angkot dengan kecepatan 20 km/jam. Sepuluh menit kemudian Yanto menyusul dengan motor dengan kecepatan 30 km/jam. Mereka akan bertemu pada jarak berepa km dari kampus?
Caranya: Dari soal tersebut telah jelas bahwa mereka bergerak dengan start yang sama dan dengan tujuan yang sama. Yang berbeda adalah waktu startnya. Maka bila salah satu dari mereka mengejar dari start yang sama, maka berarti jarak yang di tempuh mereka sama.
Gunakanlah:
Ingatlah bahwa
S sofyan = S yanto
T/t1 + T/t2 + T/tn = 1
S1 = S2 S = V x t
Sofyan 10 menit lebih awal → 20 (t + 10) = t . 30
20 t + 200 = 30 t
10 t = 200
t = 20 menit
jarak yang di tempuh oleh mereka = 30 x 20/60 = 10 km
jarak dari kampus = 30 – 10 = 20 km.
7. Tes Psikologi Gambar
Bentuk soal dalam tes psikologi gambar ini adalah peserta diminta untuk mencari urutan dari suatu gambar. Tentunya bukan sembarangan gambar. Dalam menjawab tes ini diperlukan perpaduan antara kemampuan Tes Pola angka dan Tes Logika.
Persoalan persoalan yang sering muncul dalam tes pskikologi gambar ini yaitu:
a. Lihat arah putaran gambar tersebut, apakah berputar searah dengan jarum jam atau berlawanan dengan arah jarum jam.
b. Lihat arah pergeseran dan pantulan gambar tersebut, apakah vertikal, horizontal, diagonal atau berupa garis zig zag.
c. Lihat pola angka dari gambar yang ada, misal pola angka bulat, ganjil, genap dan sebagainya.
8. Bahasa Indonesia.
Dalam Tes Bahasa Indonesia, terdapat poin poin penting yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. PEMBENTUKAN KATA
Ada 2 cara pembentukan kata, yaitu :
1. Dari dalam Bahasa Indonesia, yaitu Pembentukan kosakata baru didasarkan pada kata yang sudah ada
Contoh : tata tata buku, tata bahasa, tata rias
hari hari sial, hari jadi, hari besar
2. Dari luar Bahasa Indonesia, yaitu Kata-kata terbentuk melalui pungutan kata
Contoh : Bank, valuta, kredit, nyeri, candak kulak
Bentuk – bentuk kata serapan :
1. Kata yang sudah sesuaI dengan ejaan Bahasa Indonesia
Contoh : bank, opname, golf
2. Kata yang disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia
Contoh : Subject subyek
University universitas
3. Kata asing yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
Contoh : Starting point titik tolak
Hearing dengar pendapat
4. Istilah yang tetap seperti aslinya karena keuniversalannya
Contoh : de facto, status quo, cum laude, ad hoc
B. DIKSI
Diksi merupakan pemilihan kata dalam bahasa Indonesia, Contoh Pemakaian kata
a. Kata “dari” menunjukkan asal sesuatu
Contoh : Ia mendapat tugas dari atasannya
b. Kata “daripada” berfungsi membandingkan
Contoh : Indonesia lebih luas daripada Malaysia
c. Kata “tiap-tiap” harus diikuti oleh kata benda,
sedangkan kata “masing-masing’ tidak boleh diikuti oleh kata benda
Contoh : tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga puluh orang
Masing-masing mengemukakan pendapatnya
C. KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA DAN PEMILIHAN KATA
1. Penanggalan awalan me-
Contoh : Sampai jumpa lagi (salah)
Sampai berjumpa lagi (benar)
2. Bunyi /s/, /k/, /p/, /t/, yang tidak luluh
Contoh : Pensuplai mengkikis, mentaati (salah)
Penyuplai, mengikis, menaati (benar)
Catatan : Kaidah peluluhan bunyi s, k, p, dan t, tidak berlaku pada kata-kata yang dibangun dengan gugus konsonan
Contoh : Traktor + me- mentraktor
3. Penggunaan kata yang boros
Berikut ini daftar kata yang digunakan tidak hemat
- Berdasarkan…., maka
- Karena…., sehingga
- Namun demikian,
- Sangat…..sekali
- Sejak dari
- Agar supaya
- Demi untuk
- Adalah merupakan
- Seperti…. dan sebagainya
- Misalnya….dan lain-lain
- Antara lain….dan seterusnya
- Menderiskipsikan tentang hambatan
- Berbagai faktor-faktor
- Daftar nama-nama peserta
- Mengadakan penelitian
- Dalam rangka untuk mencapai tujuan
- Berikhtiar atau berusaha untuk memberikan pengawasan
- Mempunyai pendirian
- Melakukan penyiksaan
- Menyatakan persetujuan
- Apabila….., maka
- Walaupun…., namun
- Berdasarkan….., tanpa maka
- Karena…. Tanpa sehingga
- Namun… tanpa demikian
- Walaupun demikian
- Sangat….tanpa sekali, atau…..sekali
- Sejak atau dari
- Agar atau supaya
- Demi atau untuk
- Adalah atau merupakan
- Seperti atau dan sebagainya
- Misalnya atau dan lain-lain
- Antara lain atau dan seterusnya
- Mendeskripsikan hambatan
- Berbagai faktor
- Daftar nama peserta
- Meneliti
- Untuk mencapai tujuan
- Berusaha mengawasi
- Berpendirian
- Menyiksa
- Menyetujui
- Apabila…., tanpa kata penghubung
- Walaupun, tanpa kata namun
D. UNGKAPAN IDIOMATIK
Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti.
Contoh : Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden Gus Dur (salah)
Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden Gus Dur (benar)
Ugkapan idiomatik lain yang perlu diperhatikan adalah:
- Terdiri terdiri atas / dari
- Terjadi atas terjadi dari
E. Perubahan Makna
1. Meluas / Generalisasi : Makna kata sekarang lebih luas dari makna asalnya
Contoh : petani, peternak, berlayar, ibu, bapak, saudara, dan sebagainya.
2. Menyempit / Spesialisasi : Makna kata sekarang lebih sempit daripada makna asalnya
Contoh : pendeta, sarjana, sastra, pembantu, dan sebagainya
3. Amelioratif : Makna kata sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya
Contoh : wanita, pramuniaga, warakawuri, rombongan, dan sebagainya.
4. Peyoratif : Makna sekarang lebih jelek daripada makna kata asalnya
Contoh : perempuan, gerombolan, oknum, kawin, tewas, dan sebagainya.
5. Sinestesia : Perubahan makna kata yang terjadi akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda
Contoh : suaranya sedap didengar
kata-katanya indah benar
komposisi warnanya enak dilihat
6. Asosiasi : Makna kata yang timbul karena persamaan sifat.
Contoh : tukang catut, amplop
F. Pemakaian Huruf Kapital
1. awal kalimat
2. huruf pertama pada pengetikan langsung
3. huruf pertama hal-hal yang bersifat keagamaan (Islam, Quran, Waisak)
4. Unsur nama, gelar, jabatan, dan pangkat, yang diikuti nama orang, tempat, instansi yang menyandanganya (Haji Tohirin, Mayor Haryono, Universitas Indonesia)
5. huruf pertama nama bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan, hari, hari besar (bangsa Jepang, suku Jawa, bahasa Inggris, tahun Masehi, bulan Agustus, hari Minggu, hari Lebaran)
6. Huruf pertama judul kecuali kata di, ke, dari, dan, untuk, yang.
7. huruf pertama istilah geografi yang diikuti namanya (Teluk Bayur, Asia Tengah, Laut Hitam).
8. Huruf pertama sapaan/ acuan (Pak Ali adalah pamanku, Besok Paman akan kerumah saya)
9. Huruf pertama kata Anda, Saudara sebagai kata sapaan.
G. Kalimat efektif
1. Kesepadanan struktur bahasa dan predikat yang jelas
Mempunyai subyek dan predikat yang jelas
Kata penghubung antar kalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal
2. Keparalelan (kesamaan bentuk kata yang digunakan)
Nyatakan gagasa paralel dalam bentuk bahasa yang sejajar
3. ketegasan (membuat urut secara logis)
4. kehematan susunan kalimat dan penggunaan kata
Hindari pemakaian dua kata atau lebih dengan fungsi yang sama
Hindari pnggunaan dua kata atau lebih yang mempunyai fungsi dan acuan yang sama
Tidak terdapat subjek berganda
Hindari pemakaian superordinat dan hiponim secara bersama-sama
Hindari kesinoniman makna (naik ke atas)
Tidak menjamakan bentuk yang sudah jamak (daftar nama-nama)
5. kecermatan (tidak menimbulkan penafsiran ganda/ ambiguitas)
6. kepaduan (informasi yang disampaikan tidak terpeca-pecah dan bertele-tele)
7. kelogisan (ide dapat diterima)
8. penggunaan bentuk pasif secara benar
Sampai Jumpa di Sesi kedua yach....Sesi dua akan membahas mengenai Tes Bahasa Inggris....Wwwooooowww
Presented by : KALIBER STAN
Minggu, 15 November 2009
RINGKASAN MATERI : KIAT JITU MENGERJAKAN USM STAN JILID PERTAMA
11.10
KALIBER-STAN
4 komentar:
Wuah mas ini materi banyak banget iwk. Makasih ya mas, semoga aja aku tahun depan dapat segera menyusul. O y, sering sering di update aja mas materinya, pake contoh soal juga mas biar ada aplikasinya gitu. hehehe
test
mksih... smoga kbaikannya dbalas oleh Allah swt...
terimakasih ya
Posting Komentar